TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB WELLSITE GEOLOGIST PADA PEMBORAN BATUBARA
9
![]() |
Foto by firdaus |
Pada artikel sebelumnya kita sudah mengetahui Apa itu wellsite geologist pada pemboran batubara.
Lalu apa sih tugas dan tanggung jawab wellsite geologist ?
Setiap perusahaan pada umumnya sudah mempunyai SOP (standart operasianal prosedur) mengenai tugas dan tanggung jawab karyawannya masing -masing.
Tentunya setiap perusahaan memiliki SOP yang berbeda-beda tergantung kondisi lingkup pekerjaan.
Namun kita akan mengambil secara umumnya saja.
Langsung saja ya.
1. Mengawasi jalannya proses pemboran
Apa jadinya jika suatu pekerjaan tanpa ada yang memberi komando ?
Pasti bingung lah.
Begitu juga dengan wellsite geologist sebelum dilakukan proses pemboran oleh operator bor dan crew bor maka wellsite geologist harus berada untuk memberikan instruksi akan dimulainya pemboran.
Bagaimana jika wellsite geologist tidak atau belum berada di lokasi pemboran ?
Maka operator bor wajib menunggu sampai wellsite datang dan tidak boleh memulai aktivitas pemboran.
2. Menentukan lokasi titik pemboran.
Dalam hal ini operator bor wajib melaksanakan keputusan seorang wellsite geologist.
Penentuan titik pemboran berdasarkan pada pertimbangan dari berbagai hal meliputi;
• Keselamatan kerja.
Apakah di lokasi tersebut merupakan daerah yang aman dari longsor, banjir dan jauh dari pohon kayu yang akan tumbang.
• Koordinat titik pemboran.
Setiap wellsite wajib membawa GPS untuk menentukan koordinat titik pemboran.
• Estimasi kedalaman pemboran.
Sebelum melakukan pemboran wellsite harus mengetahui estimasi kedalaman pemboran.
3. Melakukan deskripsi data cutting
Cutting atau chips di hasilkan dari proses pemboran open hole yang mana pada pemboran ini akan keluar lumpur dan pecahan batuan yang terbawa bersama media air.
Kepingan batuan ini di sebut cutting yang keluar ke permukaan karena adanya tekanan pada pompa air.
Adapun deskripsi cutting meliputi;
• Nama batuan (rock type)
• Warna (colour)
• Kilap (luster)
• Gores (sreak)
• Pecahan (fracture)
• Kekerasan (hardness)
• Tingkat pelapukan (weathering)
Baca disini: # Contoh deskripsi cutting
4. Melakukan deskripsi hasil coring.
Pemboran inti atau coring menghasilkan core yang dapat dideskripsikan oleh wellsite geologist yaitu meliputi;
• Nama batuan
• Mineral penyerta
• Warna
• Warna penyerta
• Kilap
• Gores
• Pecahan
• Kekerasan
• Tingkat pelapukan
• Ukuran butir
• Mengukur mechanical state
• Mengukur core recovery
• Mengukur rqd core
• Mengukur dip core
• Dll
5. Melakukan sampling pada batubara.
Pemboran coring yang dilakukan akan mendapatkan Core batubara.
Metode pembagian sample ditentukan oleh kondisi geologi suatu daerah sehingga pembagian ply by ply akan berbeda-beda juga.
Sebagai sample yang akan di ambil ada beberapa aturan dalam melakukan penyamplingan yaitu;
• Tentukan roof dan floor batubara
• Ukur ketebalan batubara
• Lakukan pembagian ply by ply sesuai ketentuan sample
• Tentukan parting dan spliting
• Berikan identitas pada sample: nama sample, lokasi pemboran, interval sample dan beri tanda remark.
Baca juga:
6. Melakukan pengawasan pada elektrical logging.
Untuk memperoleh data dari hasil pemboran yang akurat maka di butuhkan perekaman data yaitu elektrical logging.
Perekaman data dilakukan dengan memasukkan probe kedalam lubang bor yang terhubung langsung dengan laptop.
Tujuan dilakukan perekaman ini adalah sebagai data pembanding dengan data wellsite.
Sehingga dapat di peroleh data yang benar-benar akurat.
Parameter yang digunakan dalam perekaman data elektrical logging yaitu :
• Gamma ray
Berfungsi untuk menentukan lithologi batuan berdasarkan pada unsur radioaktifnya.
• Density
Berfungsi untuk menentukan lithologi batuan berdasarkan massa jenis dan kerapatan elektron pada batuan
• Resistivity
Berfungsi untuk mengukur porositas dan tahanan jenis pada batuan.
• Caliper
Berfungsi untuk mengukur kekompakan pada batuan.
7. Membuat laporan hasil pemboran.
Laporan ini dibuat setelah selesai dilakukan pemboran.
Juga merupakan gabungan dari laporan harian yang telah dilakukan.
Hal hal yang harus di catat saat membuat laporan adalah:
• Hari dan tanggal mulai dan selesai pemboran
• Lokasi dan nama titik pemboran
• Total kedalaman pemboran
• Interval seam batubara
• Total open hole
• Total coring
• Total coal recovery
• Total pemakaian bbm
• Total pemakaian polimer
Demikian semoga bermanfaat.
apalagi yang mencari titik itu
kalau salah bisa keluar lumpur jadi inget lapindo
Sebenarnya kalau hobby bukan tanggung jawab tapi tantangan hehe
Dahlah saya jadi guru TK aja..
Mas firdaus semangat yaa :)
Terimah kasih semangatnya
Sangat menantang